



Menurut mbah wikipedia, beliau berkata Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas . dan Unversitas itu sendiri merupakan dalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. sedikit teori saja ya, semoga ketika pembaca dapat soal/tugas tentang ini dapat paham, hehehe. (amin)
Langsung saja, mungkin terlihat aneh dengan judul yang saya buat, mari sekarang kita bahas mengapa penulis perlu tegaskan bahwa mahasiswa juga manusia.,
Perlu diketahui bagi pembaca saat kita masih Sma dulu, pastilah sangat senang menyandang status social sebagai Mahasiswa, karena tidak lagi bertemu dengan namanya bangun pagi. betul kan!
Namun kenyataan malah berbanding terbalik 180 derajat, kita dituntut sebagai Mahasiswa selalu menyesuaikan dengan kondisi kampus, setelah saya simpulkan ternyata ada 2 faktor yang mempengaruhi ini:
1. Sistem Kurikulum yang geje.,
Akhir - akhir ini pasti setiap mahasiswa pasti mendengar, dengan isu dari DIKTI tentang pemendekan total SKS kelulusan 126 sks, ya sedikit ada benar juga dengan semakin mahalnya biaya kuliah, tetapi sebenarnya ini sebuah kesalahan dimana output yang nantinya dihasilkan tidak baik (sarjana Karbitan), dampak signifikan yang terjadi pada proses perkuliahan adalah semakin banyak tugas yang diberikan tanpa adanya pemahaman bekal teori yang semestinya diperlukan. belum lagi dengan kegiatan kemahasiswaan yang wajib dilakukan demi menambah soft skill. Tidak pula sekarang banyak kegiatan kemahasiswaan yang mati dan mahasiswa yang study Oriented.
2. Bapak/Ibu Dosen tercinta.
seperti paribahasan jawa bilang Guru/Dosen = Digugu lan Ditiru, jika kita refleksikan hari ini, bahwa paribahasan itu sangat jauh dari kehidupan dosen. seringkali dalam setiap perkuliahan dosen selalu tidak datang dengan alasan yang tidak jelas(banyak proyekan ya pak), bagi kami sebenarnya hal itu bukan sebuah masalah malah sebuah keuntungan bisa tiduran dikosan. hehehehe..
tapi tidak dipungkiri adalah ketika dosen tersebut sering tidak masuk tanpa pemberitahuan yang jelas, malah memberikan tugas yang banyak tanpa kita pahami sebelumnya. Padahal kita tahu sendiri kan MAHASISWA JUGA MANUSIA, punya rasa punya hati jangan samakan dengan pisau belati. Seyogyanya mengertilah tentang kami para mahasiswa jangan semena-mena begitu. Dan juga yang saya tidak bisa habis memikir kenapa suatu dosen ters ebut memiliki otoritas priogratif, apakah ini sama saja mengapus hak kedaulatan dari mahasiswa serta membuat dosen yang anti kritik terhadap mahasiswa.,
Harapan terbesar ku haturkan kepada Menteri Pendidikan Bpk Moh. Nuh semoga dapat membenahi sistem perkuliahan di perguruan tinggi, mungkin pastinya bapak sudah tahu sering mendengar tentang berita-berita kesalahan pendidikan di Indonesia, untuk Dikti mohon untuk lebih mengkaji kembali kurikulum Perguruan Tinggi, janganlah sampai banyak lulusan sarjana karbitan, sudah banyak di negeri sarjana yang nganggur. Pesan terakhir untuk semua rektor, lebih mengintesifkan evaluasi terhadap bapak ibu.
Kami Mahasiswa akan selalu menghargai bapak/ibu, ketika bapak/ibu tercinta juga menghargai kami juga, kita bukanalah mahasiswa manja yang selalu meminta kenyamanan.
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Semuanya hanya satu untuk INDONESIA